Backup dan Restore Sistem
materi backup dan restore
A. Pengertian Backup dan Restore data
Pada
teknologi informasi, backup mengacu pada menyalin data, dimana data
tersebut merupakan data salinan yang dapat di restore kembali apabila
ada data yang hilang. Data salinan tersebut biasa disebut dengan backup.
Backup berguna untuk dua tujuan utama. Pertama, untuk mengembalikan
(restore) data yang mengalami kerusakan akibat bencana alam (misalkan
banjir, gempa bumi dll). Kedua, untuk mengembalikan file setelah
mengalami kesalahan menghapus atau korupsi (Wikipedia, 2007). Para
pemakai memahami bahwa korupsi akan terjadi, hard drives akan gagal,
motherboards rusak, dan kekeliruan dalam menghapus data. Maka diperlukan
backup data (Jones, Daniel, 2007). File yang merupakan salinan dari
file-file yang masih aktif dalam database sebagai pelindung/cadangan
bila file database rusak/hilang disebut backup file.
B. Metode backup data dan metode manipulasi data
Beberapa metode backup data menurut situs Wikipedia adalah sebagai berikut
1. Menyalin file (copying files)
Membuat
salinan file merupakan cara mudah dan banyak digunakan untuk melakukan
backup. Hal ini berarti fungsi dasar yang termasuk dalam semua software
backup dan semua Sistem Operasi.
2. Mengidentifikasi perubahan (identification of change)
Beberapa
filesystem memiliki archive bit untuk masing-masing file yang disebut
dengan recently changed (perubahan yang terakhir). Beberapa software
melihat dari tanggal dari sebuah file dan memadatkannya (compress)
sebagai backup terakhir.
3. Block Level Incremental
Beberapa
metode backup yaitu dengan menyimpan blok perubahan di dalam sebuah
file. Tetapi hal ini membutuhkan level tinggi antara filesystem dengan
software backup.
Metode manipulasi data
Seringkali
manipulasi data digunakan untuk mengomptimalkan proses backup. Beberapa
manipulasi dapat meningkatkan kecepatan backup, kecepatan restore,
keamanan data dan penggunaan media penyimpanan.
1. Kompresi (Compression)
Teknik
kompresi merupakan teknik memadatkan data, dan menghemat ruang
penyimpanan data. Metode kompresi biasanya tersedia dalam fasilitas tape
drive hardware.
2. Duplikasi (Duplication)
Beberapa pekerjaan
backup adalah menduplikasi sebuah set penyimpanan media kedua. Hal ini
dapat dilakukan dengan menyimpan salinan kedua (a second copy) pada
lokasi yang berbeda atau pada media penyimpanan yang berbeda.
3. Enkripsi (Encryption)
Kapasitas
tinggi media penyimpanan yang dapat dipindah (removable storage media)
memungkinkan data dapat hilang atau dicuri. Namun, enkripsi data dapat
menyebabkan proses berjalan lambat, serta tidak efektif untuk data
enkripsi.
http://teniawahyu.blogspot.com/2008/04/backup-and-restore-data.html
Cara Mudah Backup dan Restore Data WordPress Dengan Cpanel
Membackup
data wordpress di Cpanel Hosting dilakukan untuk menjaga kemungkinan
hal buruk terjadi pada website/blog kita, semisal kena suspended. Pada
dasarnya, hosting merupakan tempat menyimpan file-file web kita, baik
itu theme, plugin, posting dan lain sebagainya. Karenanya, file-file
tersebut harus dijaga dan disalin ke dalam komputer, agar ketika ada
permasalahan dengan hosting atau domain kita dapat mengembalikannya
seperti sedia kala. Backup data wordpress juga dilakukan ketika kita
akan pindah hosting atau ganti domain. Ibarat saat kita pindah rumah,
maka barang-barang yang kita miliki juga harus kita pindahkan ke rumah
yang baru.
Ada banyak situs yang menulis tentang cara
backup dan restore data wordpress melalui Cpanel. Namun beberapa
diantaranya saat saya praktekan ternyata ada yang belum sempurna bahkan
ada yang tidak berjalan. Tutorial ini saya tulis berdasarkan pengalaman
saya saat melakukan backup dan restore data wordpress melalui Cpanel
Hosting. Beberapa kali cara ini saya lakukan ketika saya pindah dari
satu hosting ke hosting yang lain.
Oke cukup cuap-cuapnya, kini saya akan mulai beraksi menerangkan tutorial ini :
Pertama
: Lakukan Backup wp-content shobat di Cpanel. Caranya, masuk ke Cpanel
Hosting shobat. klik‘file manager’, kemudian pilih ‘public_html‘. Klik
kanan pada folder ‘wp-content‘ (berwarna biru) kemudian pilih
‘compress’. Lakukan comprees hingga muncul folder wp-content (berwarna
kuning). Kalau folder wp-content belum muncul silahkan direfresh dengan
cara klik F5. Setelah folder wp-content berwarna kuning muncul, silahkan
klik kanan folder tersebut dan pilih ‘download’. Tunggu hingga proses
download selesai, biasanya cukup lama karena ukuran folder yang kita
download cukup besar, tergantung jumlah posting, komentar, media, plugin
dan theme yang ada pada web kita. Jika proses download telah selesai,
simpan file tersebut di komputer shobat.
Kedua : Lakukan Backup
Database web shobat di Cpanel. Caranya, masuk ke Cpanel hosting shobat,
atau kalau tadi belum keluar ya kembalikan posisi cpanel ke halaman
utama atau ‘home’. Kemudian pilih menu ‘wizard backup‘, klik menu
tersebut, lalu klik tanda ‘bakup –>‘ di kolom kiri bawah. DI kolom
sebelah kanan ada pilihan ‘Home Directory–>’ -’MySL Databases–>’
dan Email Forwarders & Filters →. Silahkan pilih dan klik MySL
Databases–>. Jika di hosting shobat hanya ada 1 domain web, maka pada
daftar database akan tertulis hanya satu database. Namun jika di
hosting shobat ada banyak domain web atau sub domain, maka pada daftar
database akan muncul banyak daftar database. Untuk mengetahui database
mana yang harus shobat pilih untuk dibackup, maka silahkan kembali ke
file manager dengan cara lihat file di public_html/domain shobat,
kemudian cari file wp-config.php klik kanan kemudian view maka akan
terlihat nama file databases kita.
Setelah tahu nama file database
yang akan shobat backup silahkan kembali ke backup wizard tadi dan
langsung saja klik nama database tersebut otomatis akan didownload.
Hasil download silahkan shobat simpan juga di komputer. Sekarang
shobat sudah mempunyai dua file hasil backup yaitu file wp-content dan
file MysQL databases.
Cara Restore Hasil Backup WordPress
Langkah selanjutnya adalah memindahkan web shobat pada hosting yang baru.
Pertama
: Upload wp-content hasil backup di Cpanel. Caranya, masuk ke cpanel
hosting baru shobat. Kalau belum install wordpress silahkan install
dulu. Setelah melakukan instalasi wordpress, masuk ke file manager pilih
public_html domain shobat. Selanjutnya klik upload , masukan file
wp-content.zip yang ada di komputer shobat hasil backup di atas tadi.
Tunggu beberapa saat hingga proses upload file selesai atau complete.
Biasanya proses upload akan memakan waktu cukup lama, karena ukuran
filenya cukup besar. Saat upload selesai maka akan muncul folder
wp-content berwarna kuning. Kalau belum muncul silahkan refresh dengan
cara tekan F5. Setelah muncul, silahkan klik kanan pilih ‘extract’.
Proses ini akan otomatis mengganti file wp-content yang baru kita instal
dengan file wp-content hasil backup yang tadi kita upload.
Kedua :
Upload Database hasil Backup di Cpanel. Caranya, pada halaman utama
Cpanel Hosting shobat silahkan pilih dan klik menu phpMyAdmin. Di kolom
sebelah kiri akan tertera nama database web shobat yang baru yang akan
diganti dengan database yang lama yang telah shobat backup di atas.
Jika di dalam hosting shobat hanya ada satu domain, maka databasenya
hanya ada satu. Namun jika ada beberapa nama domain, maka di kolom
sebelah kiri tersebut akan tertera daftar nama database. Biasanya
database yang baru diinstall berada di deretan paling bawah. Silahkan
klik pada databases yang baru kita instal kemudian centang semua
database tersebut, kemudian pilih drop atau hapus databasenya karena
akan kita ganti dengan database yang lama hasil backup tadi.
Setelah
proses drop atau hapus database selesai langkah selanjutnya adalah
proses upload database hasil backup melalui menu Import databases mysql
anda di bagian atas. Silahkan import file mysql databases hasil backup
shobat yang ada di komputer sampai selesai. Langkah selanjutnya adalah
menunggu proses resolved dns shobat. Biasanya berlangsung 2 jam atau 12
jam tergantung nasib shobat…hehehhe..
Nah sekian dulu tutorialnya.
Silahkan shobat yang mau mencobanya, Insya Allah dijamin berhasil. Cara
tersebut di atas saya praktekan pada hosting berbayar. Untuk hosting
gratis saya belum mencobanya, namun saya perkirakan caranya akan sama.
Yang pasti di hosting gratis shobat akan kewalahan saat meng-upload
folder wp-content.zip hasil backup ke hosting shobat. Masalahnya, ukuran
file yang terlalu besar dapat mengakibatkan hosting gratis shobat
nge-drop alias tidak mampu meng-uploadnya. Agar ukurannya tidak terlalu
besar, shobat dapat menyiasatinya dengan cara membagi file
wp-content.zip hasil backup itu ke dalam beberapa file zip, sehingga
akan lebih mudah dan ringan saat diupload
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/06/18/cara-mudah-backup-dan-restore-data-wordpress-dengan-cpanel/
Backup dan Restore Software
Backup
dapat diartikan sebagai proses membuat salinan data sebagai cadangan
saat terjadi kehilangan atau kerusakan data asli. Salinan data yang
dibuat disebut dengan “data backup”. Manfaat dari proses backup
diantaranya, mengembalikan kondisi suatu sistem komputer yang mengalami
kerusakan atau kehilangan data, mengembalikan suatu file yang tanpa
sengaja terhapus atau juga rusak.
Media Penyimpan Data (Storage)
Berbicara
masalah proses backup tidak akan terpisahkan dengan masalah media
penyimpanan data (storage). Setiap backup dimulai dengan pertimbangan
tempat data backup akan disimpan. Data backup harus disimpan sedemikan
hingga dapat teratur dengan baik. Keteraturan tersebut dapat berupa
sesederhana catatan kertas dengan daftar cd-cd backup dengan isi datanya
yang kita miliki atau dapat pula berupa pengaturan canggih dengan index
komputer, katalog atau database relasional. Perbedaaan dalam penggunaan
model penyimpanan data akan memberi manfaat yang berbeda. Pengambilan
manfaat ini berkaitan erat dengan skema rotasi backup yang digunankan.
Pemilihan
media penyimpanan data backup menjadi pertimbangan yang sangat penting
dalam proses backup. Ada banyak tipe media penyimpanan yang dapat
dipilih dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Tape Magnetic
Tape
magnetic mirip dengan kaset audio atau kaset video pita yang menyimpan
data dalam pita megnet panjang yang berputar dari titik awal hingga
titik akhir.
Hardisk
Keunggulan utama dari hardisk adalah waktu akses yang cepat, variasi kapasitas yang luas dan kemudahan penggunaan.
Optical Disk
CD
dan DVD yang dapat direkam adalah dua pilihan yang ada dalam kategori
ini. Namun, dengan semakin murahnya drive DVD dengan kapasitas yang
cukup besar, pemilihan DVD sebagai media backup lebih menjanjikan
daripada CD. Tentunya CD pun masih bisa digunakan untuk proses backup
kelompok data yang lebih kecil.
Floppy Disk
Media pada masanya
sudah mencukupi tuntutan penyimpanan data. Tapi, sekarang sudah tidak
ada lagi alasan untuk menggunakan media ini, apalagi untuk keperluan
backup. Dengan semakin besarnya file-file yang dimiliki orang seperti
video, musik, hingga data sistem, merupakan hal yang tidak masuk akal
menjadikan floppy disk sebagai pilihan.
Solid State Storage
Yang
masuk dalam kelompok media ini ada banyak, diantaranya flash memory,
thumb drives, compact flash, memory stick, secure digital cards, multi
media card, dan seterusnya. Portabilitas adalah keunggulan sekaligus
kelemahan media backup ini. Dengan portabilitasnya, data pada media ini
sangat mudah dipindahkan termasuk berpindah ke tangan yang tidak
seharusnya.
Remote Backup Services
Media ini tidak berupa benda
fisik yang nyata, namun berupa service atau layanan. Biasanya perusahaan
penyedia jasa ini menyewakan ruangan penyimpanan data yang proses akses
dan pengaturan data backup dilakukan melalui internet. Untuk segi
keamanan, metode ini sangat menjanjikan. Tapi, untuk kondisi Indonesia
dengan kualitas koneksi internetnya yang masih mengecewakan, masih
memerlukan waktu untuk implementasi luas metode backup ini.
Manipulasi data
Dalam
proses backup, data dapat disimpan dalam format apa adanya atau dapat
pula dilakukan manipulasi untuk optimasi backup itu sendiri. Dua proses
manipulasi yang biasa dilakukan adalah kompresi dan enkripsi. Kompresi
memampatkan ukuran file untuk menghemat ruangan penyimpanan data.
Enkripsi menjadi isu penting saat berkaitan dengan backup data yang
bersifat penting dan rahasia. Enkripsi menyimpan data bukan dalam format
asli namun telah disembunyikan dalam bentuk sandi-sandi algoritma
tertentu. Dengan enkripsi hanya orang yang memiliki akses kunci enkripsi
yang dapat membaca data sesungguhnya. Dengan mengimplementasikan
pengamanan data backup melalui enkripsi akan memperlambat proses backup
itu sendiri. Namun, nilainya tentunya sebanding bila data yang dibackup
merupakan data yang sangat penting.
Restore data
Restore dan
recovery adalah proses penting setelah backup. Backup akan menjadi
sia-sia bila proses pengembalian dan perbaikan data sistem sulit
dilakukan. Untuk mencapai tujuan ini ada beberapa pendekatan yang harus
diperhatikan, yaitu proses backup harus dilakukan dengan aturan yang
jelas, hindari membackup dengan sembarangan dengan tidak terstruktur.
Selain itu, banyak software yang ada di pasaran (baik gratis maupun
berbayar) yang memberikan kemudahan backup data. Dengan software yang
sama biasanya proses restore dan recovery data akan lebih mudah
dilakukan. Beberapa software backup memiliki fasilitas penjadwalan
otomatis proses backup. Fitur ini sangat bermanfaat untuk digunakan
karena menjamin proses backup selalu dilakukan dengan teratur.
Software
backup biasanya telah menjadi fasilitas bawaaan beberapa sistem
operasi. Misal Windows XP memiliki Ntbackup.exe, software bawaan Windows
XP. Dalam beberapa kasus, penggunaan Ntbackup.exe sudah mencukupi untuk
backup data.
Ntbackup.exe dapat diakses dari menu run, ketik:
Ntbackup.exe. Dapat juga diakses dari start menu à accesesoris à System
Tools à Backup. Seperti software-software windows lain, Ntbackup.exe
sangat mudah digunakan, apalagi dengan fasilitas wizard yang disertakan.
Proses restore data pun sama mudahnya. Tinggal ikuti saja
langkah-langkah yang diberikan.
1.jpg
Selain Ntbackup.exe, banyak
software lain yang dapat digunakan untuk backup data. Salah satunya yang
cukup populer adalah Nero. Fungsi utama Nero sebagai software burning
cd sanagt mempermudah keperluan backup.
2.jpg
Restore dan recovery Software
Restore
software adalah kasus khusus dari restore data. Penggunaan software
baik aplikasi maupun sistem operasi biasa tidak akan berjalan sempurna
selamanya. Ada masanya bila software sudah terlalu lama diinstal dan
digunakan akan mulai terjadi konflik librari, kerusakan file, hilang
file yang berujung software tidak dapat digunakan lagi. Bila masa ini
telah tiba ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama untuk kasus
recovery software aplikasi.
Beberapa software aplikasi memiliki fitur
repair dalam menu add/remove program. Fitur ini dapat dimanfaatkan bila
software terinstal sudah mulai tidak berfungsi dengan benar. Dalam
kasus terburuk, bila repair belum memperbaiki fungsi software yang
rusak, proses restore dapat dilakukan dengan menginstal ulang software
bersangkutan. Tentunya sebelum proses dilakukan, file-file tersimpan
yang berkaitan dengan software tersebut harus dibackup terlebih dulu.
3.jpg
Kasus
recovery software kedua adalah untuk Sistem Operasi (SO). Berbeda
dengan recovery software aplikasi, sistem operasi bersifat lebih
kompleks dan melibatkan sistem secara keseluruhan. System Restore adalah
tool pada Windows XP yang berfungsi untuk menanggulangi kerusakan SO.
Cara kerja System Restore adalah memonitor storage SO dan
perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya secara sistem. Pada
titik-titik tertentu System Restore membuat semacam checkpoint yang
dibuat secara otomatis dan bisa juga ditetapkan oleh user. Pada
checkpoint tersebut System Restore membuat semacam penunjuk. Saat
terjadi kerusakan SO, pengguna dapat menggunakan System Restore untuk
me-restore software dengan cara kembali ke titik checkpoint terdahulu
saat masalah tersebut belum terjadi. Sama seperti Ntbackup.exe,
penggunanaan System Restore sangat mudah diikuti.
4.jpg
5.jpg